twitter
rss


Oleh: Ika Novia Erlina
Kelulusan selalu dibayangi dengan suasana dan perasaan harap-harap cemas. Sudah tidak terasa waktu cepat berlau dari masa-masa SMA. Setelah kelulusan SMA di tahun 2011 yang lalu, kami kembali dihebohkan dengan tes SNMPTN yang dilaksanakan secara serempak diseluruh Indonesia.
Pemilihan jurusan yang heboh dimana-mana, dengan faktanya hampir semua calon mahasiswa ini ingin masuk di Universitas favorit. Apakah mungkin dengan banyaknya calon mahasiwa yang ingin masuk dengan quota mahasiwa yang diterima? Ditambah dengan pemilihan yang super ketat.
Cerita ini dimulai ketika akhir kelulusan saya masuk di jalur undangan. Tidak terlalu berharap dengan jalur ini karena melihat banyak saingan yang nilainya tinggi. Benar adanya saya tidak masuk lewat jalur undangan. Masalah klasik yang pasti terjadi dimana-mana, yaitu ketika orang tua bertolak belakang dengan anaknya. Orang tua lebih cenderung ke dunia pendidikan sedangkan saya lebih suka dengan dunia kesehatan. Basic SMA yang dijurusan IPA semakin membuat saya mantab untuk masuk dunia kesehatan. Sejak kecil saya memang tidak dekat dengan dunia kesehatan tapi saya suka dengan dunia kesehatan.

Hal ini membuat tekanan batik berkecamuk, jalur mana yang akan saya pilih? Apakah memilih jalur pendidikan dengan tidak memperdulikan harapan orang tua, atau memilih duia pendidikna tetapi saya kurang suka.
Saya tetap ikut SNMPTN dengan mengambil PGSD dan Pendidikan TI UNY akan tetapi nasib juga berkata lain, masih ada harapn di SM (Seleksi Mandiri). Akhirnya saya juga ditolak di SM membuat semakin tinggi niat masuk dikesehatan. Saya mendaftar di POLTEKKES, akan tetapi nasib juga berkata lain, akhirnya saya mendaftar di YKY (Yayasan Keperawatan Yogyakarta).
Saya langsung diterima di YKY karena melalui jalur raport, rasanya sungguh menmbahagiakan sekali ^_^.
Cerita tidak berhenti disini, ya kembali ke masalah yang tadi. Akhirnya saya mencari universitas yang ada jurusan PGSD nya. Pilihan jatuh ke USD (Universitas Sanata Dharma) dan UPY (Universitas PGRI Yogyakarta). Awalnya saya sudah mendaftar di UPY, tes tulis saya diterima tinggal tes wawancara. Hati di bikin bimbang lagi, mau ikut wawancara atau tidak? Akhirnya saya memutuskan tidak ikut (gelombang 2). Tetapi masalah semakin kompleks, dengan niat karena hanya ingin mencari yang barokah akhirnya saya mendaftar USD, tetapi juga tidak diterima. Pilihan kembali ke UPY, gelombang 3 saya mendaftar tes lagi. Tes tulis lolos dilanjut wawancara. Alhamdulillah saya diterima di jurusan PGSD-UPY.
Singkat cerita saya meninggalkan semuanya dan memilih PGSD-UPY dengan niat dan harapan bisa menggapai cita-cita dengan restu orangtua ^_^
Bismillah, ini jalan Tuhan untuk seorang gadis perempuan yang awalnya bercita-cita menjadi seorang dokter kemudian akan menjadi seorang guru SD yang profesional.
Sekian dari saya, semoga bisa mengisnpirasi sahabat.
~Menjadi seorang guru adalah pekerjaan mulia~ 

4 komentar:

  1. selamat ya :)

  1. Terima kasih :)

  1. Kak.. Contoh soal tes tertulis di PGSD UPY kyak apa yaa

  1. iya kak soal tes tertulisnya kayak apa

Posting Komentar